Zulfayetri tetap produksi Rendang Kokoci di tengah wabah Covid-19
By Admin
nusakini.com - Cepatnya penyebaran dan bahaya dampak yang ditimbulkan Covid-19 mendorong pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menyarankan masyarakat untuk melakukan social distancing yakni mengurangi aktivitas diluar rumah dan menghindarinya titik kerumunan.
Disisi lain yang menjadi sangat penting untuk diperhatikan adalah terpenuhinya kebutuhan sehari-hari masyarakat salah satunya adalah pangan. Banyak masyarakat yang melakukan panic buying dengan menyetok bahan pangan untuk kebutuhan keluarganya. Tak hanya kebutuhan akan pangan pokok seperti beras, buah, sayur mayur dan lauk-pauk pun menjadi kebutuhan utama saat ini.
Selain produk pertanian segar, beragam inovasi produk pangan olahan yang telah dilakukan oleh petani dan pengusaha di bidang pertanian menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan pokok masyarakat. Salah satunya adalah Rendang Kokoci. Identik dengan panganan khas Sumatera Barat, kini rendang sudah dapat dinikmati dalam kemasan menarik yang tentunya tidak mengurangi kualitas dan rasa.
Mengawali usaha sebagai peternak ayam kampung dan ayam petelur, Zulfayetri dan istrinya Melda mencoba mengolah telur yang di produksi menjadi rendang telur pada tahun 2006. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi masa simpan produk peternakan yang tidak lama dan tentunya untuk mendapatkan nilai tambah. Terus berinovasi dan berproses untuk meningkatkan usaha, meningkatkan kualitas rasa dan kemasan serta variasi produk pun terus dilakukan. Kini varian produk Rendang Kokoci dari Kabupaten Lima Puluh Kota antara lain rendang telur, rendang daging, rendang runtiah (daging suwir), rendang belut, rendang ubi maci, dan beberapa panganan khas Sumatera Barat lainnya.
Kondisi dimana Covid-19 mewabah tentu berimbas pada usaha Zufayetri, bahan baku yang melonjak tinggi dapat diatasi dengan penggunaan bahan baku lokal. "Untungnya kami menggunakan bhn baku 95 % lokal radius 5 km dari lokasi produksi seperti daging, telur, singkong, talas, kelapa untuk santan, bumbu dapur dan lainnya. Untuk pemasaran saat ini kami mengandalkan penjualan online dan melayani beberapa reseler. Untuk pasar lokal saat ini sebatas masyarakat sekitar yang ingin mengirimkan lauk untuk sanak saudaranya di rantau yg katanya kesulitan keluar rumah, karena lokasi wisata ditutup semua, papar Zul. Sebelum wabah Covid-19 ini ada, kami telah memasarkan produk kami ke pulau Sumatera, Jawa, Aceh bahkan kami telah mengikuti beberapa expo di luar negeri seperti Australia dan Arab Saudi",jelas Zul.
Tak hanya meraup keuntungan materi semata, rendang Kokoci telah mendapatkan beberapa penghargaan antara lain produk pertanian berdaya saing oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2013 dan penghargaan produktivitas Paramakarya oleh Presiden Joko Widodopada tahun 2015 di Istama Negara.
"Semoga situasi ini lekas berlalu, saya tidak membayangkan bila perusahaan distribusi tidak bisa berjalan maka produk-produk pangan yang kami siapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam pengirimannya. Kami tetap akan memproduksi pangan olahan yang tentunya higienis dan berkualitas baik serta menjamin ketersediaan bahan pangan masyarakat aman", ungkap Zul optimis. (pr/eg)